Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Melalui Bapak Peduli Andi & Santi, Ajak Cegah Pernikahan Dini & Stunting Melalui Studi Lanjut

Rabu, 19 Juni 2024 20:01 WIB 0 Komentar 153

Lenteng, 19/06/2024- Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kab.Sumenep melalui Kasi SMA, Rusliy,M.Pd mengajak Siswa & Orang tua wali untuk  mencegah pernikahan dini yang menjadi penyebab stunting melalui studi lanjut ke perguruan tinggi. Hal tersebut terungkap dalam paparan yang disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini & Stunting Melalui Inovasi Bapak Peduli Andi dan Santi yang diselenggarakan oleh Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Provinsi Jawa Timur Pamekasan yang digelar di Perpustakaan Room SMA Negeri 1 Lenteng,Rabu (19/06).

"Dari data yang saya peroleh, wilayah Lenteng dan sekitarnya pernikahan dini masih banyak terjadi dan tergolong tinggi setelah Kecamatan Batuputih. Maka salah satu strategi efektif mencegah pernikahan dini adalah dengan mendorong lulusan SMA, terutama di sekolah ini untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Saya melihat siswa lulusan SMA di wilayah ini masih minim dan ragu untuk studi lanjut ke perguruan tinggi apalagi perguruan tinggi negeri (PTN),"terangnya.

Sementara, narasumber dari DInas Kesehatan Kab.Sumenep,  Priharmita Seftiani, menekankan bahwa dampak pernikahan dini dapat berakibat banyak hal, dari kesehatan reproduksi yang bermasalah, stunting, sampai pada kegagalan rumah tangga dikarenakan secara fisik dan mental belum siap.  "pernikahan dini merupakan pernikahan yang berlangsung pada pasangan yang belum berusia 19 tahun. Kondisi ini tidak hanya memicu munculnya banyak masalah kesehatan, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik maupun seksual, jadi harus dihindari yang Ibu-Ibu dan anak-anak, siap ya?," ajak Ibu Mita penuh semangat.

Priharmita Seftiani juga memaparkan bahwa efek dari stunting bagi anak, tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi juga masa depan mereka. "Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. proporsi tubuh anak stunting, ia lebih pendek dari anak-anak seusianya, termasuk buruknya kemampuan kognitif mereka,"lanjutnya.

Lain hal dengan KH.Izzul Muttaqien, narasumber dari Kementerian Agama Kab.Sumenep, yang tampil gayeng dan penuh canda menjelaskan tentang pernikahan dini yang bisa menjadi penyebab stunting, sebagai bentuk "mafasid" (kerusakan). " ada kaidah dalam fiqh yang mengatakan kaidah Dar’ul Mafasid Muqaddamun 'ala Jalbil Masolih adalah menolak sesuatu yang lebih besar mafsadatnya (sesuatu yang bersifat negatif) lebih diutamakan daripada melaksanakan sesuatu yang bersifat masolih (sesuatu yang bersifat positif), tetapi kadarnya tidak lebih besar daripada mafsadat yang ditimbulkan," terang Pengasuh PP.Sabilul Huda Ganding ini.

Lebih lanjut Kyai muda, ini menyerukan, untuk menempatkan sesuatu pada proporsinya, dan jangan dicemari."" Kadang anak remaja, mudah sekali mengobral kata "cinta", padahal cinta adalah sifatnya adalah suci dari Allah SWT, maka tempatkan pada kodratnya dan apabila telah waktunya,. Jangan nodai cinta yang suci dengan buaian perilaku hawa nafsu belaka yang menyesatkan, semua harus diselaraskan dengan ketentuan Allah SWT," tegasnya.

Sementara pada paparan awal, Kepala SMAN 1 Lenteng, Sucipto, S.Pd.,M.Pd membedah keberadaan sekolah yang dipimpinnya dalam memberdayakan siswa. Berbagai program yang dilaksanakan diarahkan pada kebutuhan murid dan meningkatkan kompetensi lulusan. Meskipun lulusan SMA Negeri 1 Lenteng masih tergolong kecil yang melanjutkan ke perguruan tinggi, terlebih ke perguruan tinggi negeri, disiasati dengan kehadiran berbagai keterampilan bagi murid." sejak enam tahun terakhir, kita menyelenggarakan program Double Track, program unggulan Disdik Provinsi Jawa Timur bagi bekal murid menjadi enterpruener handal. Kita tetap mendorong siswa akhir untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, apalagi sekarang banyak bantuan beasiswa bagi mahasiswa," tegas Ketua Komunitas Guru Penggerak Kab.Sumenep ini.

Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini & Stunting Melalui Inovasi Bapak Peduli Andi dan Santi, dibuka secara resmi oleh Kabid. Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Bakorwil Pamekasan, Andrian Lutfi,ST. mewakili Kepala Bakorwil Pamekasan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini menjadi agenda badan yang dipimpinnya, dikarenakan angka pernikahan dini dan stunting di Madura masih menjadi trend dan cenderung tinggi. Bahkan isu nasional ini harus mendapat penanganan maksimal dari semua pihak. "merupakan kepedulian Bakorwil Pamekasan dengan program inovasi Bapak Peduli Andi & Santi atau Bakorwil Pamekasan Peduli Pernikahan Dini dan Stunting untuk mencegah pernikahan dini dan stunting serta berbagai efek yang ditimbulkan seperti permasalah kesehatan, pendidikan, kemiskinan struktural dan dampak sosoal seperti kesenjangan ekonomi," jelasnya.

Gelaran Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini & Stunting Melalui Inovasi Bapak Peduli Andi dan Santi, selain mendatangkan narasumber dari berbagai kalangan dan perspektif, juga diikuti sekitar 40 peserta dari kalangan siswa SMA Negeri 1 Lenteng dan Orang tua wali murid yang dianggap bersinggungan langsung pada masalah pernikahan dini dan stunting. (mam/admin)

 

 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru